Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa di Sumatera

13 Oktober 2009

Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya tepat pukul 08.52.

Adalah ketetapan Allah Swt jika bencana ini bertepatan dengan beberapa momentum besar bangsa Indonesia, dulu dan sekarang:

Pertama, tanggal 1 Oktober merupakan hari pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang menuai kontroversi. Acara seremonial yang sebenarnya bisa dilaksanakan dengan amat sederhana itu ternyata memboroskan uang rakyat lebih dari 70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan di tengah berbagai musibah yang mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan ini membuktikan jika para pejabat itu tidak memiliki empati sama sekali terhadap nasib rakyat yang kian hari kian susah.

Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin yang berdoa kepada Allah Swt agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para pejabat negara ini agar mau bersikap amanah dan tidak bertindak bagaikan segerombolan perampok terhadap uang umat.

Satu lagi, siapa pun yang berkunjung ke Gedung DPR di saat hari pelantikan tersebut akan mencium aroma kematian di mana-mana. Entah mengapa, pihak panitia begitu royal menyebar rangkaian bunga Melati di setiap sudut gedung tersebut. Bunga Melati memang bunga yang biasanya mengiringi acara-acara sakral di negeri ini, seperti pesta perkawinan dan sebagainya. Namun agaknya mereka lupa jika bunga Melati juga biasa dipakai dalam acara-acara berkabung atau kematian.

Kedua, 44 tahun lalu, tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965 merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa dan negara ini. Pada tanggal itulah awal dari kejatuhan Soekarno dan berkuasanya Jenderal Suharto. Pergantian kekuasaan yang di Barat dikenal dengan sebutan Coup de’ Etat Jenderal Suharto ini, telah membunuh Indonesia yang mandiri dan revolusioner di zaman Soekarno, anti kepada neo kolonialisme dan neo imperialisme (Nekolim), menjadi Indonesia yang terjajah kembali. Suharto telah membawa kembali bangsa ini ke mulut para pelayan Dajjal, agen-agen Yahudi Internasional, yang berkumpul di Washington.

Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir(!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (Ridyasmara)

sumber: http://eramuslim.com/

Baca Selengkapnya..

Kemukjizatan Lebah dan Madu dalam Alquran

05 Agustus 2009

Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti tak ada yang sia-sia. Di antara ciptaan Sang Khalik yang istimewa adalah lebah. Serangga yang satu ini menempati posisi penting dibanding serangga lainnya. Tak heran jika lebah dijadikan salah satu nama surat dalam Alquran.

Surat ke-16 dalam Alquran adalah An Nahl yang berarti lebah. Secara khusus, surat Makkiyah tersebut dinamakan An Nahl atau lebah, karena pada ayat ke-68 terdafat firman Allah SWT yang berbunyi, ''Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.''

Lebah memang spesial. Ia merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Dalam penjelasan surat An Nahl yang tercantum dalam Alquran dan Terjemahannya disebutkan bahwa ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Alquranul Karim.

Apa persamaannya? Simak ayat berikut: ''... Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.'' (QS An Nahl:69).

Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Sedangkan Alquran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan Alquran telah terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran, Sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat Alquran yang harus diyakni umat manusia.

Sedangkan dalam Tafsir Alquran Ibnu Katsir diterangkan bahwa madu lebah itu warnanya bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada yang berwarna putih, kuning, maupun merah. Selain itu, menurut Ibnu Katsir, madu cocok bagi setiap orang, misalnya untuk mengobati dingin, karena madu itu panas.

Di dunia Islam, penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, madu digunakan untuk mengobati penyakit diare. Lem lebah yang berasal dari madu juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu tercatata sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.
Selama hidupnya Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.

Ibnu Sina juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina, madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki beragam khasiat.

Madu dan minyak zaitun, papar Ibnu Sina, bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit. Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi reutan pada wajah.

Yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan.

Sejatinya, manfaat madu telah dirasakan peradaban manusia sejak dahulu kala. Orang Mesir Kuno telah mengonsumsinya. Penduduk Mesir Kuno sudah terbiasa memanfaatkan madu sebagai makanan bergizi tinggi serta obat berbagai macam penyakit yang mujarab. Meski begitu, peradaban kuno belum mampu menjelaskannya secara ilmiah.

Adalah Ibnu Sina seorang dokter legendaris sepanjang masa – yang telah berhasil membuktikan kebenaran khasiat madu tersebut, dalam usia tua. Konon, Ibnu Sina masih tetap kelihatan sehat dan segar bugar layaknya seorang pemuda, karena terbiasa mengonsumsi madu.

Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker.

Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.

Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita.

Dalam Alquran, madu pun menjadi simbol kenikmatan surga balasan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. ''(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?'' (QS:MUHAMMAD: 15).

Khasiat Madu dalam Kajian Medis

* Mengobati sakit kulit
Madu berkhasiat mengobati sakit kulit seperti borok dan bisul. Cara pengobatannya pun terbilang mudah. Madu yang cair dipanaskan sehingga menjadi adonan lunak menjadi lem lebah. Setelah itu, lem lebah dilipat dan diletakkan di atas kulit yang terluka kemudian dibalut dengan kain tipis. Sehingga kulit yang terluka itu menjadi kering dan berjatuhan.

Dalam ensiklopedia Kemukjizatan Penciptaan Hewan karya DR Magdy Shehab diungkapkan, pada 1965 Moltarnog berhasil mengobati orang-orang yang terkena radang kulit dengan menggunakan campuran cairan alkohol bersuhu 85 derajat dengan lem lebah.

Selain itu, G Mikhmediarof juga berhasil menyembuhkan pasiennya yang terkena radang kulit syaraf atau eksim kronis dengan obat gosok lem lebah. Sementara itu, P Ityasof mampu mengobati luka bakar dengan lem lebah. Dengan komposisinya yang menakjubkan. Lem lebah ini sangat luar biasa khasiatnya. Lem lebah bisa membunuh kuman dan mengaktifkan zat untuk memperbanyak sel kulit.

* Mengobati sakit mulut
Seorang dokter gigi terkemuka, F Romanoff, menyatakan, bahwa lem lebah dengan kadar dua hingga empat persen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat sariawan maupun luka bernanah di dalam mulut. Cairan lem lebah yang dicampur dengan perasan tanaman lidah buaya juga sangat baik untuk mengobati sariawan.

Campuran lem lebah dan sari lidah buaya ini juga baik untuk mengobati luka bernanah pada selaput mulut. Untuk menyembuhkan radang di sekitar gigi, diperlukan cairan lem lebah sebanyak 20 tetes dengan campuran alkohol 15 hingga 20 persen, lalu direbus hingga mendidih.

Kemudian cairan tersebut didinginkan dalam suhu kamar selama satu sampai dua hari. Baru setelah itu, cairan tersebut digunakan untuk berkumur-kumur bagi penderita radang di sekitar gigi tersebut.

Dr Agard, seorang dokter dari Denmark telah melakukan kajian terhadap pasien-pasiennya yang terkena radang tenggorokan. Dia meminta kepada pasiennya untuk berkumur dengan madu yang telah dicairkan sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu hari. Selain itu, penderita radang tenggorokan juga diminta untuk meminum madu. Hal ini perlu dilakukan mengingat madu bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.

* Mengobati penyakit wanita
Institut Kedokteran Algerm telah mempraktikkan penggunaan lem lebah untuk mengobati berbagai macam penyakit wanita seperti radang leher rahim, radang vagina, maupun luka nanah leher rahim.

Menurut Institut tersebut, wanita yang mengalami sakit radang leher rahim maupun radang vagina harus dibersihkan terlebih dulu vaginanya dari berbagai macam kotoran. Setelah bersih, kain tipis yang bersih diolesi dengan obat gosok lem lebah. Lalu kain tersebut diletakkan di tempat yang radang tersebut. Maka penyakitnya akan membaik setelah 12 jam.

* Mengobati sakit pernapasan
Seorang dokter bernama Urich telah mengobati berbagai macam penyakit pernapasan seperti penyakit paru-paru, radang hidung, pilek, maupun radang saluran pernafasan dengan menggunakan lem lebah.

Cara pengobatannya, 60 gram lem lebah dan 40 gram intisari madu diletakkan di sebuah wadah alumunium dengan kapasitas 300 hingga 400 ml. Lalu wadah yang berisi lem lebah dan intisari madu tersebut diletakkan di dalam wadah stainless berisi air mendidih.

Pada saat proses inilah, zat-zat aktif fetonsedat dalam lem lebah akan memanas dan menguap bersama air. Uap inilah yang harus dihisap oleh para penderita penyakit saluran pernafasan sebanyak dua kali sehari sampai penderita sembuh dari penyakit yang dideritanya.

* Penyakit mata
Dr Mosahrankof berhasil mengobati penyakit mata dengan dengan menyuntikkan cairan madu sebanyak 0,3 hingga 1 persen ke dalam kantong konjungtifa (selaput pada pelupuk mata). Setelah itu, pasien yang berpenyakit mata akan mengalami penurunan rasa sakit pada matanya. Selain itu pusing yang diderita penderita penyakit mata juga berkurang hingga sembuh.

* Mengobati sakit pencernaan
Dr Gorpateno melakukan pengobatan terhadap para pasiennya yang mengalami luka di usus. Dia memberikan 50 hingga 60 tetes cairan madu satu setengah jam sebelum pasien tersebut makan sebanyak tiga kali sehari. Masa penyembuhan itu berlangusng dalam jangka waktu tiga hingga empat pekan.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Air Kelapa Usir Eksim & Jerawat

12 Juni 2009

Air kelapa dikenal sebagai minuman pelepas dahaga yang menyegarkan. Disamping itu, air kelapa juga dapat menyehatkan tubuh berkat nutrisi yang terkandung didalamnya. Jika diolah dengan benar, air kelapa juga dapat mengobati berbagai penyakit kulit seperti eksim, luka bakar, jerawat, mencegah kerutan wajah hingga mengatasi penyakit cacingan pada anak.

Air kelapa mengandung berbagai unsur makro dan mikro. Unsur makro yang terdapat pada air kelapa adalah karbon dan nitrogen. Unsur karbon dalam air kelapa berupa karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lain-lain. Unsur nitrogen berupa protein, tersusun dari asam amino, seperti alin, arginin, alanin, sistin, dan serin. Sebagai gambaran, kadar asam amino air kelapa lebih tinggi ketimbang asam amino dalam susu sapi.

Selain karbohidrat dan protein, air kelapa juga mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh. Mineral tersebut di antaranya Kalium (K), natirum (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P), dan sulfur (S).

Jika diteliti lagi, dalam air kelapa juga terdapat berbagai vitamin. Sebut saja vitamin C, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat, biotin, riboflavin, dan sebagainya. Kesimpulannya, air kelapa mengandung unsur makro dan mikro yang cukup lengkap.

Berkat kandungan nutrisi yang tinggi, beberapa penyakit yang berkaitan dengan kulit seperti eksim, luka bakar dan mencegah kerutan sebagai perawatan kecantikan bisa dibantu dengan air kelapa.

Untuk mengatasi gatal dan eksim, sediakan satu genggam beras. Rendam dalam air kelapa muda yang masih berada dalam tempurung selama 5-7 jam hingga beras terasa asam. Setelah itu giling hingga menjadi bubur halus (tepung). Kemudian oleskan bahan tersebut pada bagian tubuh yang terkena gatal, eksim, luka, atau telapak kaki pecah. Lakukan setiap hari selama 3-4 hari.

Kemudian untuk mengobati luka bakar, sediakan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih. Campur dengan air kelapa. Oleskan pada bagian yang terkena luka bakar. Rasa panas pun akan cepat hilang.

Air kelapa juga dapat digunakan sebagai ramuan untuk menghilangkan jerawat, menghilangkan kerutan dan mencegah uban. Untuk menghilangkan jerawat air kelapa dicampur dengan parutan kunyit. Rendam selama 3 malam. Kemudian campurkan tiga sendok teh bubuk cendana merah ke dalam rendaman kunyit. Aduk hingga merata dan rendam lagi selama tiga hari. Setelah itu saring hingga mendapatkan airnya. Gunakan air hasil perasan untuk obat oles jerawat.

Selain dapat menghilangkan jerawat, air kelapa juga dapat menghilangkan kerutan pada wajah. Caranya dengan sering membasuh wajah menggunakan air kelapa.

Selain itu, air kelapa juga dapat mengobati penyakit cacingan pada anak. Berikan air kelapa muda yang diberi sedikit sari jeruk sitrun kepada anak yang mengalami gangguan cacingan. Selamat mencoba! (berbagai sumber/cr1/rin)

disalin dari http://republika.co.id>

Baca Selengkapnya..

Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia

08 Juni 2009

Dialah yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.

Dunia Islam memanggilnya dengan nama Ibnu Sina. Namun di kalang an orangorang Barat, ia dikenal dengan panggil an Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif.

Dan sebagian besar karyanya adalah tentang filsafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah Bapak Pengobatan Modern. Selain itu, masih banyak lagi sebutan lainnya yang ditujukan padanya, terutama berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti Samaniah (204-395 H/819-1005 M).

Sejak kecil, Ibnu Sina sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5 tahun, ia telah belajar menghafal Alquran. Selain menghafal Alquran, ia juga belajar mengenai ilmu-ilmu agama. Ilmu kedokteran baru ia pelajari pada usia 16 tahun. Tidak hanya belajar mengenai teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit dan melalui perhitungannya sendiri, ia juga menemukan metode-metode baru dari perawatan.

Profesinya di bidang kedokteran dimulai sejak umur 17 tahun. Kepopulerannya sebagai dokter bermula ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur (976-997), salah seorang penguasa Dinasti Samaniah. Banyak tabib dan ahli yang hidup pada masa itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit sang raja.

Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas makin bertambah.

Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.

Tak hanya itu, ia juga mendalami masalah-masalah fikih dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Ia banyak menafsirkan ayat-ayat Alquran untuk mendukung pandangan-pandangan filsafatnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al-Biruni. Ia kemudian berguru kepada Al-Biruni.

Setelah itu Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya untuk menuntut ilmu. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular Qanun fi Thib mulai ditulis. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.

Tentu tak berlebihan bila Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena perkembangan dunia kedokteran awal tidak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina. Ia juga banyak menyumbangkan karya-karya asli dalam dunia kedokteran. Dalam Qanun fi Thib misalnya, ia menulis ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya.

Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan.

Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa berada kaitan dan saling mendukung. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farmasi, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran. Selain The Canon of Medicine, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya. Asy-Syifa, begitu judul kitab karya Ibnu Sina ini.

Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kitab ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab ini di kenal dengan nama Sanati.

Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna.

Mendapat banyak gelar

Kebesaran nama Ibnu Sina terlihat dari beberapa gelar yang diberikan orang kepadanya. Di bidang filsafat ia mendapat gelar asy-Syaikh ar-Rais (Guru Para Raja). Dalam bidang filsafat, ia memiliki pemikiran keagamaan yang mendalam. Pemahamannya mempengaruhi pandangan filsafatnya.

Ketajaman pemikiran dan keda -laman keyakinan keagamaannya seca ra simultan mewarnai alam pikirannya. Ibnu Rusyd menyebutnya sebagai seorang yang agamis dalam berfilsafat. Sementara al-Gazali menjulukinya sebagai filsuf yang terlalu banyak berpikir.

Seperti pendahulunya, al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina mengakui bahwa alam diciptakan secara emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan menciptakan alam dalam arti memancarkannya. Ia juga mengemuka kan pemikiran filsafat tentang jiwa (annafs) dan kenabian. Ibnu Sina berpendapat bahwa nabi adalah manusia terunggul dan pilihan Tuhan. Filsuf hanya dapat menerima ilham, sedangkan nabi menerima wahyu. Oleh karena itu, ajaran nabi harus menjadi pedoman hidup manusia.

Di bidang kedokteran ia mendapat julukan Pangeran Para Dokter dan Raja Obat. Banyak para pembesar negeri pada masa itu yang mengundangnya untuk memberikan pengobatan. Para pembesar negeri tersebut di antaranya Rtau Sayyidah serta Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamadan, dan Alaud Dawla dari Isfahan. Karenanya dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncah atau Bapak ilmu kedokteran.

Bukan hanya dalam filsafat dan kedokteran saja Ibnu Sina memberikan andil dan pemikirannya. Ia juga turut serta ambil bagian dan memberikan andil pada berbagai ilmu pengetahuan pada zamannya, di antaranya yang menonjol adalah ilmu astronomi. Ibnu Sina menambahkan dalam bukunya al-Magest (buku tentang astronomi) berbagai problem yang belum dibahas, mengajukan beberapa keberatan Euclides, meragukan pandangan Aristoteles tentang kesamaan bintang-bintang tak bergerak, kesamaan satuan jaraknya, dan sebagainya. Untuk itu di dalam buku Asy-Syifa, ia menguraikan bahwa bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada pada satu globe.

Ibnu Sina juga banyak membuat rumusan-rumusan tentang pembentukan gunung-gunung, barang-barang tambang, di samping menghimpun berbagai analisis tentang fenomena atmosfer, seperti angin, awan, dan pelangi. Sementara orang yang sezaman dengannya tidak mampu menambahkan sesuatu ke dalam bidang penelitian mereka.

Karya Sang Dokter

Sepanjang hayatnya, Ibnu Sina banyak menu lis berbagai macam karya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuninya. Jumlahnya mencapai 250 karya, baik dalam bentuk buku maupun risalah.

Karya-karyanya itu antara lain:

Qanun fi Thib
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan oabt-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.

Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.

Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.

De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Ka'bah Tempat Ibadah Pertama di Dunia

26 Mei 2009

Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah. Yaitu, (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam. (QS Ali Imran: 96-97)


Umat Islam di seluruh dunia pasti mengenal Ka'bah, rumah Allah (Bayt Allah) yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh jagat raya ini. Ka'bah atau Bayt Atiq dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dan, Bayt Allah ini merupakan tempat ibadah yang pertama kali dibangun di atas dunia.

Dalam menafsirkan surah Ali Imran ayat 96, Al-Qurthubi, seorang ahli tafsir, mengatakan bahwa orang yang pertama kali membangun Baitullah adalah Nabi Adam AS.

Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk membangun Baitullah di muka bumi dan melaksanakan tawaf di sana. Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam diturunkan ke bumi. Setelah turun, Adam menyempurnakan bangunannya dan bertawaf di sana dan juga para nabi setelahnya. Kemudian, pembangunan Baitullah tersebut dilaksanakan kembali dan disempurnakan oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Ismail.''

Penjelasan ini berdasarkan keterangan Alquran surah Albaqarah (2) ayat 127 dan surah Alhajj (22) ayat 26. ''Dan, ingatlah ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), 'Ya, Rabb kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'' (QS Albaqarah: 127).

Dari keterangan ini, jelaslah bahwa yang pertama kali membangun Ka'bah adalah Nabi Adam AS. Dan, yang menyempurnakan pembangunan Ka'bah dengan memasang atau meninggikan fondasinya adalah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Para ulama salaf mengatakan bahwa di setiap tingkat langit terdapat sebuah rumah. Penduduk langit tersebut beribadah kepada Allah di rumah tersebut. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS membuat bangunan seperti itu pula di muka bumi.

Pembangunan Ka'bah di lokasi yang ada saat ini berawal ketika Siti Hajar (ibunda Ismail) bolak-balik mencari air dari Bukti Safa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Peristiwa ini kemudian diabadikan menjadi salah satu rukun haji. Sementara itu, Ismail yang masih bayi terus-menerus menangis karena kehausan. Saat menemui Ismail inilah, Hajar melihat air berada di bawah tungkai kaki Ismail. Ada yang menyebutkan, munculnya air itu disebabkan entakan kaki Ismail dan ada pula yang menyebutkan karena perantara Jibril.

Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa diperintahkannya Nabi Ibrahim AS untuk membangun kembali Ka'bah itu disebabkan sebelumnya tempat tersebut terjadi banjir besar. Sehingga, Ibrahim diperintahkan untuk meninggikan fondasinya.

Sebagaimana dikatakan Al-Azraqi dalam Tarikh Makkah, ''Setelah peristiwa banjir besar, lokasi Ka'bah dulu telah hilang. Lokasi tersebut berbentuk bukit kecil berwarna merah yang tidak terjangkau aliran air. Saat itu, manusia hanya tahu bahwa di sana ada tempat yang sangat bernilai tanpa mengetahui lokasinya secara pasti. Dari seluruh penjuru dunia, mereka yang dizalimi, menderita, dan butuh perlindungan datang ke tempat ini untuk berdoa. Doa mereka pun dikabulkan. Manusia pun mengunjunginya hingga Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun Ka'bah kembali. Sejak Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, Baitullah selalu menjadi tempat yang dimuliakan dan diperbaiki terus-menerus oleh setiap agama dan umat dari satu generasi ke generasi lainnya. Tempat ini juga senantiasa dikunjungi Malaikat sebelum Adam turun ke bumi.''

Pembangunan itu dilakukan Ibrahim dan Ismail. Ismail yang mengangkat batunya dan Ibrahim yang memasangnya. Dan, setelah sekian lama, karena bangunan semakin tinggi, Nabi Ibrahim AS tidak mampu lagi menjangkau tempat tertinggi untuk memasang batu-batu tersebut. Dan, Ismail kemudian membawakan sebuah batu untuk menjadi pijakan bagi Nabi Ibrahim. Batu inilah yang akhirnya disebut sebagai maqam Ibrahim.

Mereka pun terus bekerja sembari mengucapkan doa, ''Wahai, Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami), Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.''

Setelah selesai, Allah kemudian memerintahkan Ibrahim untuk berseru kepada seluruh umat manusia agar mengerjakan haji. Penjelasan ini terdapat dalam surah Alhajj ayat 27-29. sya


Abrahah dan Kegagalan Menghancurkan Ka'bah

Sebagian besar umat Islam mengenal nama Abrahah yang bermaksud menghancurkan Ka'bah (kiblat umat Islam) di Makkah. Apalagi, peristiwa itu diabadikan dalam Alquran surah Alfil (Gajah) ayat 1-5.

Disebutkan, dengan pasukan gajah (ashab al-fil), Abrahah menunggang satu ekor gajah (ada pula yang menyebutkan 13 ekor), yang menurut sebagian ahli tafsir, gajah itu bernama Mahmud.

Abrahah adalah gubernur Yaman setelah Yusuf Dzu Nuwas. Nama lengkapnya adalah Abrahah bin al-Asyram al-Habasyi. Menurut riwayat, peristiwa Abrahah bersama pasukannya itu untuk menghancurkan Ka'bah terjadi pada tahun 571 M. Namun, ada pula yang menyebutkan tahun 570 M. Akan tetapi, sebagian ahli tafsir menyakini bahwa peristiwa itu terjadi beberapa saat sebelum kelahiran Rasulullah SAW.

Dr Syawqi Abu Khalil, dalam bukunya Atlas Alquran, Mengungkap Misteri Kebenaran Alquran, menyebutkan bahwa peristiwa penyerbuan tentara Abrarah dengan maksud menghancurkan Ka'bah itu terjadi pada 20 April 571 M. Adapun maksud Abrahah menghancurkan Ka'bah adalah supaya dia bisa mengalihkan perhatian bangsa Arab dari Ka'bah ke gereja Qullais yang dia bangun di Shan'a. Konon, bangunan gereja di Qullais ini sangat istimewa dan mewah karena bahan-bahannya terbuat dari emas dan perak. Namun demikian, kemewahan dan kemegahan gereja tersebut tidak membuat para pedagang Arab ataupun lainnya mengalihkan perhatian dari Ka'bah.

Sebuah riwayat menyebutkan, ketika Abrahah bersiap-siap memasuki Makkah dan menyiapkan gajah yang besar ini untuk melakukan perjalanan, tiba-tiba gajah ini duduk menderum. Lalu, mereka berusaha menyuruhnya berdiri, tapi mereka tidak mampu membuatnya beranjak dari tempat duduknya. Kemudian, mereka menghadapkannya ke arah Syam (syria), gajah itu pun berlari. Setelah itu, mereka mengarahkannya ke Yaman, sang gajah itu pun melaju. Tapi, ketika diarahkan ke Makkah, gajah itu tak mau beranjak.

Di dekat Makkah, Abrahah dan balatentaranya merampas harta masyarakat Arab. Di antara harta yang dirampas itu adalah unta milik Abdul Muthalib bin Hasyim, kakek Rasulullah SAW. Ketika Abdul Muthalib meminta unta tersebut, Abrahah terperanjat kaget seraya berkata, ''Apakah hanya 200 ekor unta ini engkau menemuiku, sementara engkau tinggalkan sebuah rumah yang menjadi agamamu dan agama nenek moyangmu. Kini, aku datang untuk menghancurkannya, Apakah engkau tidak hendak membicarakannya kepadaku?''

Abdul Muthalib berkata, ''Sesungguhnya, aku adalah pemilik unta ini dan sesungguhnya rumah itu sudah memiliki Pemiliknya sendiri yang akan melindunginya darimu.''

Yang menjadi penunjuk jalan bagi Abrahah dan pasukannya adalah seorang pengkhianat yang bernama Abu Righal. Sampai sekarang, masyarakat Arab masih biasa melempari kuburannya yang terletak di Mughammas dengan batu. Satu tempat yang terletak di jalanan menuju Thaif.

Allah SWT mengirimkan burung-burung Ababil (serombongan demi serombongan) untuk melempari pasukan Abrahah dengan batu yang terbuat dari tanah liat yang sudah terbakar. Lalu, Dia menjadikan pasukan Abrahah seperti daun-daun yang dimakan ulat. Sebab, angin mengembuskannya ke kanan dan ke kiri sehingga beterbangan ke mana-mana.

Menurut Muhammad Husain Haekal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad, setelah gagal menghancurkan Ka'bah, ia kembali lagi bersama pasukannya yang masih hidup ke Yaman. Sepanjang perjalanan, banyak anak buahnya yang meninggal dunia karena penyakit cacar. Abrahah sendiri menderita penyakit yang sama hingga kemudian ia meninggal dunia.

Pendapat serupa juga diungkapkan Martin Lings (Abu Bakar Sirajuddin), dalam bukunya yang berjudul Muhammad. Ketika burung-burung Ababil melempari pasukan Abrahah dengan batu yang panas, semuanya menjadi kocar-kacir dan akhirnya cepat-cepat meninggalkan Kota Makkah. Dan, Abrahah sendiri tewas di kediamannya di Habasyah (Ethiopia, sekarang) karena cacar. sya


Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim. Maqam Ibrahim adalah batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Ketika itu, Ibrahim bermaksud meletakkan batu ke tempat teratas, namun tangannya tak mampu menjangkaunya. Lalu, ia memerintahkan Nabi Ismail untuk mencarikan sebuah batu sebagai tempat berpijaknya.

Posisi Maqam Ibrahim itu, hingga saat ini, sama persis pada saat pembangunan Ka'bah. Demikian pula pada masa Rasulullah SAW, Abu Bakar, hingga terjadinya banjir besar pada masa Umar.

Pada mulanya, maqam itu menempel pada dinding Ka'bah. Namun, pada masa Umar, digeser ke arah timur agar di sisi Maqam Ibrahim bisa menjadi tempat shalat, sebagaimana keterangan Alquran surah Albaqarah ayat 125. Seperti dikutip Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul dari Abi Thalib, sebuah syair yang mengatakan, ''Nabi Ibrahim berpijak di atas sebuah batu besar yang lembab, langsung dengan kedua telapak kakinya tanpa alas.'' sya


Sejarah Pemeliharaan Ka'bah dan Masjidil Haram

Sejarah panjang mewarnai perjalanan pembangunan hingga pemeliharaan Ka'bah serta pelebaran Masjidil Haram sejak pertama kali hingga sekarang ini.

Abu Umar Urwah Al-Bankawy dalam bukunya Kisah-kisah tentang Ka'bah menyebutkan, perbaikan Ka'bah terjadi pada masa Rasulullah berusia 35 tahun. Ketika itu, beliau belum diangkat menjadi seorang nabi.

Ketika itu, Kota Makkah dilanda banjir besar yang meluap sampai ke Masjidil Haram. Orang-orang Quraisy menjadi khawatir banjir ini akan dapat meruntuhkan Ka'bah. Lalu, orang-orang Quraisy sepakat untuk melakukan perbaikan bangunan Ka'bah.

Rasulullah sendiri ikut bersama-sama yang lain membangun Ka'bah. Beliau bergabung bersama paman beliau, Abbas RA. Ketika beliau mengambil batu-batu, Abbas menyarankan beliau untuk mengangkat jubahnya hingga di atas lutut. Namun, Allah menakdirkan aurat beliau senantiasa tertutup sehingga belum sempat beliau mengangkat jubahnya, beliau pun jatuh terjerembab ke tanah. Beliau kemudian memandang ke atas langit sambil berkata, "Ini gara-gara jubahku. Ini gara-gara jubahku." Setelah itu, aurat beliau tidaklah pernah terlihat lagi.

Peletakan Hajar Aswad

Ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Mereka berselisih sampai empat atau lima hari.

Perselisihan ini bahkan hampir menyebabkan pertumpahan darah. Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi kemudian memberikan saran kepada mereka agar menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali lewat pintu masjid. Bangsa Quraisy pun menyetujui ide ini.

Allah SWT menakdirkan bahwa orang yang pertama kali lewat pintu masjid adalah Rasulullah SAW. Orang-orang Quraisy pun ridha dengan diri beliau sebagai penentu keputusan dalam permasalahan tersebut. Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar, yaitu dengan membentangkan serbannya. Masing-masing kabilah diminta untuk memegangi ujung serban dan Rasulullah meletakkan Hajar Aswad tersebut di atasnya. Setelah semua kabilah memegang ujung surban dan mengangkatnya, Rasulullah kemudian mengambil Hajar Aswad tersebut dan meletakkannya pada tempat semula.

Pelebaran Masjidil Haram

Menurut pendapat Sami bin Abdullah al-Maghluts, pelebaran Masjidil Haram sesaat sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah hingga masa Raja Fahd (khadimul haramain, pemelihara dua tanah suci: Makkah dan Madinah), terdapat sekitar 13 kali perluasan sebagai berikut.
1. Periode Quraisy sebelum Rasul hijrah.
2. Perluasan dilakukan pada masa Umar bin Khattab.
3. Perluasan masa Usman.
4. Perluasan di masa Abdullah bin Zubair.
5. Perluasan di masa Walid bin Abdul Malik.
6. Masa Abu Ja'far al-Manshur.
7. Masa Muhammad al-Mahdi.
8. Masa al-Mu'tashid al Abbasi.
9. Masa al-Muqtadhir al-Abbasi.
10. Masa Utsmani.
11. Masa Pemerintah Arab Saudi pertama.
12. Perluasan masa Pemerintah Arab Saudi kedua yang dilakukan pada masa khadimul haramain, yaitu berupa penambahan eskalator dan perluasan Masjidil Haram, hingga sekarang ini. sya/taq

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Bahasa Semut

05 Mei 2009

Oleh: Abduddaim al-Kahil

Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.

Bagaimanapun, hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.

Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya.

Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul ‘Analisis Komunikasi Akustik Oleh Semut’ di Journal of Acoustical Society of Amarican Magazine.

Peneliti-peneliti ini menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita dalam komunikasi akustik. Para ilmuwan mengharapkan bahwa semut menggunakan antena-antena untuk mengirim dan menerima getaran suara. Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti yang alat-alat penerima yang canggih.

Lebih dari itu, semut-semut itu bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang melebihi batas, sehingga hal tersebut menjadi filtrasi atau klarifikasi terhadap bunyi untuk mencirikannya dari yang lain. Ini merupakan sistem komunikasi yang sangat maju, yang selama ini tidak dikenal para ilmuwan, dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu. Namun al-Qur’an al-Karim telah menyinggung hal tersebut dan mengatakan kepada kita bahwa semut-semut itu berbicara.

Allah berfirman, ‘Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ (an-Naml: 18)

Di dalam ayat ini, ada suatu bukti yang jelas bahwa semut-semut mempunyai suatu bahasa untuk memahami satu sama lain, dan Allah mengaruniai Sulaiman kemampuan untuk mendengar dan memahami suara-suara mereka. Para ilmuwan berusaha untuk menangkap isyarat-isyarat akustik yang diucapkan semut-semut. Namun, mereka membedakan empat macam bunyi setelah melakukan pengamatan selama bertahun-tahun.

Semut menggunakan sinyal akustik tertentu yang dilepaskanya saat marah. Seekor semut memberi peringatan, lalu ia mengeluarkan panggilan yang bisa diterima, dipahami, dan direspon kawannya dengan segera.

Para ilmuwan menyatakan bahwa semut-semut itu seperti kita, mereka melaksanakan tugas-tugas mereka secara efisien. Sambil kerja, semut-semut berbicara satu sama lain dan berkata seperti manusia. Kita menemukan bahwa semut-semut mengorganisir proses pengumpulan makanan dan tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi tertentu dan berbagai perintah yang dilepaskannya, sementara semut-semut lain mendengar dan merespon!

Ketika semut menyerang seekor ulat, maka ia mengeluarkan suara yang menakutkan. Suara-suara tersebut benar-benar tidak bisa dipahami, dan mereka melakukan pertemuan seperti manusia.

Phil De Vries menemukan bahwa serangga melepaskan getaran-getaran suara lemah yang dapat dibedakan oleh semut. Kumbang penghisap mengeluarkan zat yang mengandung gula yang disukai semut. Serangga ini mengeluarkan getaran selama ia bekerja, sehingga semut sering kali terjebak sebagai mangsanya. Getaran-getaran akustik itu merupakan alat komunikasi di antara serangga.

Allah berfirman, ‘Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.’ (al-Isra’: 44)

Robert Hickling, salah seorang peneliti terkemuka mengatakan, ‘Semut-semut tidak bereaksi terhadap suara manusi dan tidak terpengaruh olehnya. Tetapi jika kita mengarahkan kepadanya getaran-getaran yang sesuai, maka semut terpengaruh olehnya dan meresponnya. Ini berarti bahwa semut-semut mempunyai bahasa sendiri dan mereka sepenuhnya seperti manusia. Di sini kita ingat akan firman Allah, ‘Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.’ (an-Naml: 38)

Karenanya kita menyadari bahwa al-Qur’an al-Karim itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.

sumber: http://eramuslim.com/

Baca Selengkapnya..

8 Langkah Perawatan Rambut Berkerudung

22 April 2009

Agar tetap sehat, rambut berkerudung membutuhkan perawatan ekstra. Apa saja ya itu? Simak sejumlah tips praktis di bawah ini.

1. Cuci rambut secara teratur 2-3 hari sekali. Gunakan sampo sesuai dengan jenis rambut. Atau setidaknya pilihlah sampo lembut yang dapat digunakan setiap hari. Pastikan rambut sudah kering sebelum menggunakan kerudung. Penggunaan kerudung saat rambut basah bisa membuat kepala pusing.

2. Lakukan creambath seminggu sekali demi memberikan nutrisi pada rambut dan menjaga kulit kepala agar tetap sehat. Pilihlah krim yang sesuai dengan jenis rambut. Atau bila ingin menggunakan bahan alami, gunakan alpukat untuk jenis rambut kering, jeruk nipis untuk rambut berminyak dan berketombe, sementara ginseng dipercaya dapat menguatkan akar rambut. Caranya, keramas sampai bersih. Olesi permukaan kulit kepala dengan krim atau bahan alami tersebut sambil melakukan pijatan di sekitar kulit kepala. Kemudian, bungkus kepala dengan handuk panas selama 15 menit atau gunakan alat khusus yang berfungsi untuk menguapkan. Terakhir, cuci bersih dan berikan tonik sebagai vitamin pada rambut.

3. Berikan masker rambut seminggu sekali untuk menjaga kesehatan dan kekuatan akar rambut. Gunakan masker siap pakai yang sesuai dengan jenis rambut (biasanya tersedia di toko-toko kosmetik). Caranya, keramas hingga bersih, kemudian oleskan masker di sekitar rambut. Diamkan selama lebih kurang 15 menit, kemudian bilas kembali dengan air bersih.

4. Jaga keharuman rambut dengan ratus. Menggunakan kerudung atau jilbab membuat rambut tertutup dan kerap menimbulkan bau yang tidak sedap karena lembab. Untuk itu, rambut dapat diratus setiap sebulan sekali agar lebih harum dan mengembang. Ratus adalah mengasapi rambut dengan campuran rempah dan bunga-bungaan (bahan bisa dibeli di salon-salon besar atau toko kosmetik).

5. Untuk menjaga kesehatan rambut, pilih kerudung berbahan katun atau kaus yang memiliki pori-pori baik sebagai sirkulasi udara bagi rambut. Gantilah kerudung setiap hari. Demikian pula dengan pelapis bagian dalam kerudung. Hindari warna gelap seperti hitam karena menyerap panas sehingga membuat wilayah kepala dan rambut menjadi lebih panas. Pilihlah warna terang atau putih. Hindari berkreasi dengan kerudung yang berlapis-lapis. Kerudung sebaiknya tidak lebih dari 4 lapis. Semakin tebal kerudung membuat rambut semakin sulit "bernapas".

6. Untuk membantu menguatkan akar rambut, manfaatkan serum antirontok atau hair tonic. Hair tonic dapat digunakan setiap habis keramas, sedangkan serum antirontok cukup dua minggu sekali.

7. Untuk memudahkan penataan rambut berkerudung, pilih potongan rambut praktis. Hindari rambut terlalu panjang atau potongan berponi. Poni hanya akan membuat repot yang bersangkutan karena harus terus membereskan rambut-rambut poni yang keluar dari kerudung. Sementara rambut yang terlalu panjang akan membuat kepala menjadi terasa lebih panas akibat kurangnya sirkulasi. Sebaiknya panjang rambut tidak melebihi 60 cm. Ikatlah rambut, namun jangan terlalu ketat.

8. Konsumsi sayuran dan buah yang kaya akan vitamin C untuk regenerasi sel-sel rambut dan kulit kepala.

sumber: http://perempuan.kompas.com/

Baca Selengkapnya..

Makanan Sebagai Obat di Era Peradaban Islam

17 April 2009

Mengatur pola makan merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu pengobatan.


''Setiap penyakit ada obatnya,'' begitu bunyi salah satu hadis Rasulullah SAW. Para dokter dan ilmuwan Muslim di era keemasan telah berupaya mencari dan menemukan beragam bentuk pengobatan. Yang menarik, dokter-dokter Muslim di zaman kejayaan peradaban Islam mampu menjadikan makanan sebagai obat.

Menurut Prof Nil Sari dalam tulisannya bertajuk Food as Medicine in Islamic Civilization, dokter Muslim seperti Ibnu Sina (980-1037 M) dan Ibnu al-Baitar telah berhasil menjadikan makanan sebagai obat. Avicena – begitu masyarakat Barat biasa menyebutnya -- pada abad ke-11 M sudah menulis manuskrip tentang diet dan makanan sebagai obat.

Sang dokter memasukkan resep makanan yang berkhasiat sebagai obat itu dalam ilmu kedokteran. "Dalam salah satu risalahnya, Ibnu Sina menetapkan enam aturan hidup sehat, salah satunya menyatakan bahwa makanan berfungsi obat, melalui diet seimbang," ungkap Prof Nil Sari, kepala Departemen Sejarah dan Etika Pengobatan dari Universitas Istanbul, Turki.

Para dokter Muslim di era keemasan telah menerapkan diet kepada para pasiennya. Makanan telah menjadi bagian terpenting dalam pengobatan, bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. "Mengatur pola makan merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu pengobatan," papar Prof Nil Sari.

Ilmuwan dan dokter Muslim al-Razi juga menekankan pentingnya penyembuhan penyakit melalui pola makan. "Jika kamu dapat menyembuhkan seseorang dengan diet (mengatur pola makan), maka jangan menyarankan pengobatan," ujar Prof Nil Sari mengutip pernyataan al-Razi.

Pemikiran dan gagasan dari para dokter Muslim terdahulu mengenai fungsi makanan sebagai obat telah diterapkan masyarakat Muslim di era kekuasaan Kekhalifahan Usmani Turki. Menurut Prof Nil Sari, prinsip kesehatan dan nutrisi seimbang dalam pengobatan Turki Usmani didasarkan pada teori "unsur" dan "humours".

Prof Nil Sari mengungkapkan, tubuh manusia memiliki empat unsur atau sifat, yakni; panas, dingin, basah, dan kering. Selain itu, dalam tubuh manusia juga terdapati empat zat cair atau humours, yakni: darah, dahak/lendir, cairan empedu kuning dan cairan empedu hitam.

Berdasarkan teori unsur dan humoural yang ada dalam tubuh manusia, makanan diklasifikan dalam empat jenis. Menurut Prof Nil Sari, makanan dan minuman dapat mempengaruhi keseimbangan humoural. "Makanan dan minuman secara alami membangkitkan darah. Karena penyakit juga terdiri dari panas, dingin, kering dan basah, penyakit bisa dirawat dengan makanan atau pengobatan," ujarnya.

Makanan dan minuman yang berpengaruh dalam keseimbangan humoral juga diklasifikasikan berdasarkan teori elemen seperti panas, dingin, kering, serta basah. Menurut Prof Nil Sari, penyakit pun terdiri dari empat jenis, yakni panas, dingin, kering dan basah. ''Setiap penyakit ditangani dengan makanan dan obat yang memiliki kualitas yang berlawanan,'' paparnya.

Menurut Prof Nil Sari, makanan dingin bisa membentuk dahak, contohnya, ketimun, labu, serta selada. Makanan dingin menyebabkan kelemahan. Makanan panas, lanjut dia, secara alami membentuk cairan empedu kuning. Makanan panas adalah makanan yang mengandung rempah-rempah dan bumbu, seperti jahe, lada, ketumbar kering, kayu manis, bawang serta bawang putih.

''Sedangkan makanan kering akan membentuk empedu hitam, itu karena sifatnya melankolis,'' paparnya. Makanan jenis ini, kata dia, bisa membuat seseorang yang kehilangan nafsu makan dan sembelit. Makanan yang termasuk jenis itu antara lain: padi, kacang-kacangan dan daging kering.

Jenis makanan lainnya adalah makanan basah. Makanan jenis ini memiliki ciri tak terlalu berasa asin, manis, asam atau pahit. Makanan ini dapat mengurangi efek. Mie dan bayam yang dimasak dengan nasi dan daging merupakan contoh makanan basah.

Menurut Prof Nil Sari, makanan juga diklasifikasikan berdasarkan pencernaan, yakni makanan lembut dan makanan. Makanan lembut bisa membantu membantu mengusir residu dalam makanan. Mengkonsumsi makanan lembut berfungsi untuk memanaskan darah serta memproduksi cairan empedu kuning.

Makanan seperti ini, lebih banyak terkandung dalam sayuran (terutama lobak dan sawi), kaldu daging, kuning telur, hati, daging domba dan kacang dan sup buncis, burung merpati muda, burung pipit, acarn bawang, bawang putih, acar lobak dengan cuka, acar gula bit dengan sawi.

Prof Nil Sari menambahkan, makanan seperti roti gandum murni, buah yang masak di pohon, serta buah ara matang bisa memberikan kekuatan penuh. Prof Nil juga memaparkan sayuran dan buahan merupakan makanan yang menyembuhkan. Contohnya, buah ara, anggur yang masak penuh dan biji merupakan makanan yang menyembuhkan dalam masalah ilmiah dan bisa dimakan dengan hemat.

Hidangan Ikan dan Burung Sebagai Obat

Pada abad 17 M, seorang penulis asal Turki, Evliya Celebi mengungkapkan ada beberapa jenis daging burung dan ikan yang biasa diberikan kepada pasien di Rumah sakit Fatih Sultan Mehmet Han Mental dan di rumah sakit Bayezid di Edirne. Daging burung dan ikan itu disajikan sebagai obat.

"Makanan lezat dari daging burung disediakan kepada pasien setiap dua kali sehari,'' papar Prof Nil sari mengutip pernyataan Evliya Celebi. Beragam jenis daging burung berkhasiat obat yang biasa dihidangkan untuk para pasien itu antara lain; ayam hutan, burung bulbul, burung pipit dan burung dara.

Daging burung itu dimasak dan dihidangkan untuk penderita cacat dan merawat orang sakit. Menurut Prof Nil Sari, daging atau lemak bisa diterapkan untuk obat luka luar dan dalam. Selain itu, daging burung juga bisa digunakan untuk merawat penyakit otot dan sistem kegelisahan serta meningkatkan kejantanan. Masing-masing spesies burung memiliki efek yang berbeda-beda .

Contohnya, daging bebek bisa mengobati suara serak, menghilangkan gas dalam perut, meningkatkan kejantanan, dan menggemukkan dan memperkuat badan, ini juga baik untuk membebaskan perasaan sakit berasal dari lemak. Lemak bebek membersihkan dan mempercantik kulit.

Burung atau unggas kadang dimasak dengan rempah-rempah dan tumbuhan obat. Kaldunya dapat dibuat dari ayam muda, ayam betina atau ayam jantan nutrisi keduanya dalam substansi dan sebuah pengobatan, saat otak, testicles dan kotoran badan sedang diobati. Ayam jantan paling baik ayam yang belum bisa kukuruyuk dan ayam betina paling baik itu yang belum menghasilkan telur.

Tak hanya itu, jenis ikan, seperti goby, turbot, belut, gurame, bass laut, tombak, mullet merah, ikan laut plaice, ikan biru, ikan air tawar, picarel, mullet abu-abu, ikan lidah, two-banded air tawar, bonito, ikan mackerel dan trout, dan juga ikan lumba-lumba bisa digunakan sebagai obat.

Jenis ikan yang paling baik untuk pengobatan adalah mullet merah, goby dan ikan kalajengking. "Ini semua tertuang dalam buku medis dalam era Peradaban Islam. Yakni tentang ikan merupakan makanan yang paling baik, di mana mereka menangkap, bagaimana memasak mereka, dan dengan makanan apa ikan harus dimakan atau tidak," jelas Nil Sari.

Nil Sari menambahkan sejak ikan memiliki sifat dingin secara alami maka memiliki sifat tenang dengan humours panas dan dengan demikian memiliki efek bermanfaat dalam kasus penyakit alami panas. "Contoh, ikan baik untuk batuk kering, penyakit kuning, kelemahan, disentri dan fissurations. Telur ikan memperbaiki kejantanan dan baik untuk batuk dan disentri," ujar Prof Nil Sari.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

BPOM: 5 Merek Dendeng/Abon Sapi Positif DNA Babi

16 April 2009

5 Merek dendeng/abon sapi positif mengandung daging babi. Produk ini beredar di pasar tradisional di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung.

5 Merek itu adalah Dendeng/Abon Sapi Gurih Cap Kepala Sapi, produsennya tidak diketahui, Abon/Dendeng Sapi Cap Limas produsennya Langgeng Salatiga dan fiktif.

Selanjutnya, Abon/Dendeng Sapi Asli Cap ACC, produsennya tidak diketahui. Dendeng Sapi Istimewa Beef Jerky Lezaat, produsennya MDC Food Surabaya, Indonesia. Dendeng Sapi Istimewa No 1 Cap 999, produsennya S Hendropurnomo Malang.

Merek abon/dendeng yang mengandung daging babi itu ditemukan setelah BPOM menguji 30 merek dendeng dan abon sapi yang terdiri dari 15 dendeng dan 20 abon.

"Hasilnya, ditemukan 5 merek dendeng positif DNA babi. Itu positif mengandung daging babi dan daging celeng," kata Kepala BPOM Khusniah Rubiana Thamrin Akib dalam jumpa pers di kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2009).

Menurut dia, produk itu ditemukan di pasar tradisional di kota Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung.

Khusniah mengatakan dendeng dan abon daging babi dikemas dan ditulis sebagai daging sapi. Bahkan ada cap halalnya.

"Konsumen agak sulit membedakannya. Kalau perbedaannya, daging babi seratnya tidak terlihat, tetapi kalau daging celeng seratnya tidak beda dengan daging sapi hanya harga daging celeng lebih murah Rp 18 ribu per kg," beber dia.

BPOM sudah memerintahkan balai di daerah terus melakukan sweeping.

sumber: http://www.detiknews.com/

Baca Selengkapnya..

Miskin Cinta

13 April 2009

by Toto Tasmara

Tengoklah dengan hati yang paling bening, sesungguhnya banyak di antara kita masih miskin cinta. Uluran pengemis yang ditepis, para pemimpin umat saling menyeteru, dan orang-orang kaya harta yang miskin cinta. Dada tempat bersemayamnya mahabbah telah menipis diganti angkara dunia. Gunjingan dan gosip menjadi nyanyian sehari-hari. Mereka tidak sadar betapa Allah telah berfirman bahwa bagi orang-orang yang menggunjing dan memfitnah itu, diibaratkan bagaikan manusia yang memakan bangkai sesama saudaranya sendiri.

Ini semua terjadi karena di antara kita bisa jadi sudah kehilangan nuansa cinta, dan sebaliknya sarat dengan muatan keserakahan, persaingan, dan memandang manusia dari kacamata materi, untung dan rugi belaka. Dia santuni dan mencoba ingin akrab dengan manusia yang mempunyai kekuasaan. Sopan dan simpatik penampilannya, tetapi hanya sekadar untuk mendapatkan cipratan materi. Dan berubah wajahnya ketika dia berhadapan dengan orang yang lemah (mustad'afin) dan memalingkan muka dari penderitaan orang-orang miskin.

Sungguh, saat ini kita membutuhkan para pemimpin yang mempunyai wibawa cinta. Dia menampakkan wajahnya yang teduh dengan senyuman di bibir, bukan wajah yang sinis mencibir. Seharusnya dia sadar bahwa dirinya menjadi pemimpin karena adanya orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa bahwa menjadi pemimpin itu adalah menjadi pelayan umat.

Simak dan resapkanlah perilaku akhlakul karimah Nabi Muhammad saw dengan sahabat dan umatnya yang bagaikan cahaya mentari. Perilaku akhlakul karimah beliau itu telah menyentuh nurani umat manusia, menggubah peradaban yang gelap menjadi terang, dan meninggalkan pesan-pesan kepada kita untuk menampilkan diri sebagai umat yang santun, berakhlak, dan saling mencintai penuh kedamaian.

Pada saat Nabi saw meluruskan barisan dalam perang Badar, tanpa sengaja beliau memukul perut Sawad bin Ghazyah dengan anak panahnya. Sawad memprotes, ''Ya Rasulullah, dadaku sakit karena pukulanmu. Aku ingin menuntut qishash''. Mendengar ucapan Sawad, para sahabat marah seraya berkata, ''Betapa teganya engkau menuntut qishah kepada Rosulullah''.

Namun dengan tersenyum, Rasulullah menjawab, ''Biarkan dia menuntut haknya.'' Nabi saw menyingkapkan pakaiannya, dan tampaklah dadanya yang bidang dan putih itu, seraya bersabda, ''Balaslah!''. Tetapi Sawad bukannya memukul, melainkan menubruk dada Rasulullah dan kemudian menciumnya dengan penuh hikmat, seraya berkata, ''Betapa mungkin hamba membalasmu Ya Rasulullah. Sesungguhnya hamba sudah lama merindu mencium dadamu. Selama ini mencari kesempatan agar kulit hamba yang kasar ini dapat menyentuh kulitmu, berilah hamba syafaatmu ya Rasulullah.'' Dan kemudian Nabi mendoakannya.

Rasulullah memimpin dengan cinta, dan merasa terhimpit jiwanya melihat penderitaan orang lain yang mengharapkan uluran tangan dan pantulan cinta yang ikhlas dari sesamanya.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Yang lebih dari Sekadar ASI

27 Maret 2009

Hampir tak ada yang berbeda dari kisah Nabi Musa AS dalam kepercayaan Yahudi, Nasrani, dan Islam. Semasa bayi ia terpaksa dihanyutkan ibunya ke sungai Nil. Ketika itu Fir'aun panik oleh ramalan tentang kelahiran seorang bayi Bani Israil yang akan menghancurkannya kelak. Banyak sudah bayi-bayi tak berdosa yang dibunuh. Ibunda Musa pun cemas. Agar anaknya selamat, ia hanyutkan bayinya ke sungai Nil. ''Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa: Susukanlah dia dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke dalam sungai.'' (Q.S. 28:7).

Begitu ditemukan istri Fir'aun, bayi rupawan itu langsung diangkat anak dan diberi nama Musa (anak yang diambil dari air). Namun, diam-diam ia sempat menikmati masa penyusuan yang sempurna dari ibu kandungnya. Dalam dua agama terdahulu hanya diceritakan bahwa kakak perempuannya mengikuti keranjang hanyut itu hingga ke pemandian putri, sehingga ia dapat memberi tahu istri Fir'aun tentang seorang perempuan yang bersedia menerima upah untuk menyusukan bayi.

Tetapi Alquran menceritakannya lebih rinci. Istri Fir'aun sempat panik ketika Musa sehari suntuk meronta-ronta, menolak disusukan oleh beberapa perempuan upahan, hingga tiba giliran ibu kandungnya mengatasi situasi. ''.....dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukannya sebelum itu ....'' (Q.S. 28:12)

Ini bukan soal diskriminasi antarkelas, karena Nabi Besar Muhammad saw sendiri disusukan oleh seorang perempuan dusun penggembala kambing. Peristiwa ini adalah petunjuk tentang besarnya perlindungan Allah kepada seorang bayi istimewa yang akan diterjunkan di lingkungan kafir berbudaya tinggi. Maka, sejak balita ia mutlak perlu dibekali.

Allah mengilhamkan sang ibu untuk menyusukannya sebelum dihanyutkan. Ternyata ini memberi pengaruh pada naluri, intuisi, dan memori si bayi. Ia sempat merekam kenikmatan yang tiada tara, yaitu muncratnya air susu, karena luapan kasih ibu, pada saat-saat perpisahan yang pilu. Luapan kasih itu ternyata semutu dengan ledakan rindu ketika ibu dan anak kembali bertemu. Barulah reda tangis Musa dalam dekapan sang ibu, yang disertai derasnya aliran air susu. Sains modern menamakan kemampuan ajaib itu let down reflex dalam proses penyusuan anak.

Penyusuan yang sempurna selama dua tahun penuh (Q.S. 2 : 233) memang erat kaitannya dengan pembentukan kepribadian di usia balita. Dengan itulah pangeran Mesir merangkap nabi yang perkasa itu tercegah untuk tidak menjadi pria yang bermasalah, meski pun di usia muda ia sempat berperan, berbudaya, dan ber-ibu ganda.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Makkah Sebagai Pusat Bumi

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Makkah adalah Pusat dari Lapisan-Lapisan Langit

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’

Thawaf di Sekitar Makkah

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.

Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

sumber: http://eramuslim.com/

Baca Selengkapnya..

Black Hole dalam Al Quran

Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.

Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:

1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.

Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)

Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.

Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.

Al-Qur’an Mengungguli Astronom

Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.

Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’

Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.

Fakta dan Angka

Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!

Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.

Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?

Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.

sumber: http://eramuslim.com/

Baca Selengkapnya..

Madain Saleh: Sisa Kehancuran Kaum Tsamud

11 Maret 2009

Dalam Alquran banyak sekali dijelaskan tentang kehancuran bangsa-bangsa (kaum) yang tidak mau beriman kepada Allah SWT. Di antaranya, bangsa 'Ad (umat Nabi Hud), kaum Tsamud (umat Nabi Saleh), bangsa Madyan (umat Nabi Syu'aib), kaum Nabi Ibrahim, serta kaum Nabi Nuh.

Seperti umat lainnya, umat Nabi Saleh, yaitu kaum Tsamud, juga dihancurkan karena mereka tidak mau beriman kepada Allah SWT dan tidak mengakui Saleh sebagai seorang Nabi. Mereka dihancurkan oleh Allah SWT dengan petir yang menggelegar sehingga meruntuhkan bangunan tempat tinggal mereka.

''Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tshamud.'' (QS Hud ayat 67-68).

Sebelum mereka dihancurkan dengan suara petir yang menggelegar, bangsa Tsamud ini diperintahkan untuk menyembah Allah dan mengikuti ajakan Nabi Saleh. Namun, mereka enggan melakukannya. Bahkan, ajakan itu justru dianggap menghina kaum Tsamud. Lalu, ketika diuji dengan diberikan seekor unta betina, mereka pun membunuhnya. Kemudian, Nabi Saleh memperingatkan umatnya. Cerita ini terdapat dalam surah Hud ayat 61-62 dan 65-68, Ibrahim ayat 9, Al-A'raf ayat 75-77, An-Naml ayat 47-50, Al-Qamar ayat 23-26, dan Asy-Syu'araa' 141-158.

Karena sikap sombong dan angkuh itu, mereka pun harus menerima akibat dan dihancurkan oleh Allah SWT sebagaimana telah dilakukan pada kaum 'Ad, umatnya Nabi Hud.

Berdasarkan hasil studi arkeologi dan sejarah terkini mengenai kehidupan dan peninggalan bangsa Tsamud ini, para peneliti arekologi berhasil menemukan dan mengungkapkan keberadaan kaum Tsamud di antara Yaman selatan dan utara Madinah yang disebut dengan nama Madain Saleh. Alquran menyebutkan, kaum Tsamud membuat rumah atau bangunan sesuai dengan gaya hidup mereka. Tsamud, seperti disebutkan dalam Alquran, merupakan fakta sejarah yang dibenarkan oleh banyak temuan arkeologis saat ini.

Menurut penjelasan Alquran, kaum Tsamud merupakan anak cucu dari kaum 'Ad. Hal ini dibuktikan dengan temuan-temuan arkeologis tentang keberadaan dan kehidupan mereka. Dijelaskan, akar kaum Tsamud dulunya hidup di utara Semenanjung Arab yang berasal dari selatan Arabia, tempat kaum 'Ad pernah hidup.

Sumber-sumber sejarah mengungkapkan, sekelompok orang yang disebut dengan Tsamud benar-benar pernah ada. Masyarakat al-Hijr (batu) sebagaimana disebutkan dalam Alquran adalah sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah Ashab al-Hijr. Kata 'Tsamud' adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut. (Lihat Ensiklopedia Islam).

Seperti umat Nabi Hud yaitu kaum 'Ad, ahli geografi Yunani yang bernama Pliny menggambarkan bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat tinggal kaum Tsamud. Tempat tersebut hingga kini dikenal dengan nama Kota Al-Hijr.

Sumber tertua yang berkaitan dengan kaum Tsamud adalah hikayat kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang mengalahkan orang-orang ini dalam pertempuran di Arabia selatan. Bangsa Yunani juga menghubungkan kaum ini sebagai 'Tamudaei', yakni 'Tsamud' sebagaimana ditulis Aristoteles, Ptolomeus, dan Pliny. Kaum Tsamud ini diperkirakan hidup pada abad ke-8 Sebelum Masehi, sekitar tahun 800-an SM.

Dalam Alquran, kaum 'Ad dan Tsamud disebutkan secara bersamaan. Menurut para ahli tafsir, terdapat sebuah hubungan antara kedua kaum ini. Dan, kaum 'Ad pernah menjadi bagian dari sejarah kaum Tsamud.

Nabi Saleh memerintahkan umatnya untuk mengambil peringatan dari kejadian yang pernah menimpa umat Nabi Hud (kaum 'Ad). Sementara itu, kaum 'Ad ditunjukkan contoh dari kaum Nabi Nuh yang pernah hidup sebelum mereka. Kaum 'Ad mempunyai kaitan penting dengan kaum Nabi Nuh. Ketiga kaum ini mempunyai hubungan sejarah yang saling berkaitan.

Menurut Alquran, kaum yang pertama kali dihancurkan adalah kaum Nuh. Selanjutnya, kaum Nabi Luth yang melakukan hubungan sejenis (homoseksual). Kemudian berturut-turut, kaum Nabi Musa (penenggelaman Firaun), kaum Nabi Syu'aib (Madyan), kaum Nabi Hud ('Ad), dan kaum Nabi Saleh (Tsamud).

Menurut Harun Yahya dalam situsnya, umat Nabi Nuh dihancurkan pada 3000-2500 SM, kaum Ibrahim dan Luth awal tahun 2000 SM, umat Musa tahun 1300 SM, umat Hud ('Ad) 1300 SM, dan umat Nabi Saleh (Tsamud) sekitar tahun 800 SM.

Menurut beberapa sumber, urutan tersebut di atas belum sepenuhnya tepat. Namun, dari data itu, akan dihasilkan sebuah rangkaian yang sangat runtut (tertib), baik menurut Alquran maupun data-data sejarah.

Pahatan Batu

Dari beberapa keterangan yang ada, Britannica Micropedia menyebutkan:
Di Arabia Kuno, suku atau sekelompok suku tampaknya telah memiliki keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan awal abad 7 M. Meskipun kaum Tsamud kemungkinan asal-usulnya dari Arabia selatan, sebuah kelompok besar rupanya pindah ke utara pada awal-awal tahun, secara tradisional berdiam di lereng gunung (Jaba) Athlab. Penelitian arkeologi terakhir mengungkapkan, sejumlah besar batu bertulis dan gambar-gambar kaum Tsamud tidak hanya ada di Jabal Athlab, tetapi juga di seluruh Arabia tengah. (Britannica Micropedia, vol 11, hlm 672).

Pada sekitar 2000 tahun yang lampau, kaum Tsamud telah mendirikan sebuah kerajaan bersama bangsa arab yang lain, yaitu Nabataeans. Saat ini, di Lembah Rum yang juga disebut dengan Lembah Petra di Jordania, dapat dilihat berbagai contoh karya pahat batu yang terbaik dari kaum ini. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran, kaum Tsamud ini memiliki kemahiran dan keahlian dalam bidang pertukangan (ukiran dan pahat memahat).

''Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.'' (QS al-A'raf: 74)

Menurut Brian Doe, seorang peneliti arkeologi tentang keberadaan kaum Nabi Hud dan kaum Tsamud di Arabia selatan, kaum Tsamud ini dikenali melalui tulisan dan pahatan-pahatan yang mereka buat di dinding-dinding batu. Tulisan yang secara grafis itu sangat mirip dengan huruf-huruf Smaitic (yang disebut Thamudic) dan banyak ditemukan di Arabia selatan sampai ke Hijaz. (Brian Doe, Southern Arabia, Thames and Hudson, 1971, hlm 21-22)

Tulisan yang pertama ditemukan di daerah utara Yaman tengah yang dikenal sebagai Tsamud, ini dibawa ke utara oleh Rub'ah Khali ke selatan dan Hadramaut serta oleh Shabwah ke barat.

Seperti halnya kaum 'Ad, peninggalan kaum Tsamud banyak ditemukan di daerah sekitar Hadramaut, Yaman. Walaupun telah dihancurkan oleh Allah SWT selama ribuan tahun lalu, namun hingga kini sisa-sisa peninggalan mereka (berupa bangunan dan karya seni) masih dapat ditemukan di sekitar Hadramaut dan di Kota Madain Saleh, sebelah utara Madinah. sya/berbagai sumber


Warisan Dunia

Kota bekas peninggalan umat Nabi Saleh, yaitu kaum Tsamud di Al-Hijr (Madain Saleh), kini menjadi salah satu kota warisan dunia. Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), pada awal Juli 2008 lalu, telah mengesahkan kota tua Madain Saleh yang terletak di utara Madinah, sebagai salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site).

Kaum Tsamud dan Nabatea yang menetap di Madain Saleh adalah situs bersejarah yang memiliki 132 kamar dan kuburan. Tempat ini terletak sekitar 440 km di sebelah utara Madinah. Umat ini diperkirakan hidup pada 200 SM hingga abad 200 Masehi (abad ke-2). Peninggalan yang masih bisa dilihat di sini adalah ukiran dan pahatan pada tembok, menara, serta sejumlah saluran air dan bak-bak air.

Selain itu, para arkeolog juga menemukan batu bata rumah warga yang dianggap sebagai sisa peninggalan umat Nabi Saleh di Nabatea yang terpelihara dengan baik setelah Petra, dan berlokasi sekitar 440 km arah utara Madinah yang berbatasan dengan Yordania. Kota Madain Saleh menjadi situs warisan dunia yang pertama diperoleh Arab Saudi. sya/iina


Kaum Tsamud, Entrepreneur Ulung

Kaum Tsamud, umat Nabi Saleh, dikenal sebagai entrepreneur ulung di masanya. Berbagai karya seni pahat, ukiran, dan pertukangan adalah contoh keahlian dan kemahiran mereka.

''Dan, ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.'' (QS al-A'raf: 74)

Para arkeolog berhasil menemukan sejumlah batu karang dari hasil budaya kaum Tsamud di gunung-gunung maupun di lembah-lembah sekitar Arabia selatan dan tengah. Misalnya di Jabal Athlab, ditemukan tembikar dan lainnya.

Karena keahlian dan kepandaiannya itu, hasil ukiran yang mereka buat dijadikan sebagai barang dagangan dengan komunitas lainnya. Sebagian lagi dibuat hiasan di rumah-rumah mereka.

Produk utama kaum Tsamud adalah barang pecah belah (tembikar) yang unik dan memiliki nilai seni yang berkualitas tinggi. Sedangkan, produk lainnya yang diperdagangkan adalah kemenyan dan rempah-rempah. Dari hasil perdagangan tersebut, didapatkan kekayaan sehingga memungkinkan mereka membangun istana, rumah yang dipahat, dan makam pada batu karang. Kota tersebut berada 347 km di sebelah utara Madinah.

Pada sekitar 200 SM, kaum Nabasia menggantikan kaum Tsamud menguasai Kota Dedan (Al-Ula) sampai Al-Hijr (Madain Saleh). Situs arkeologi penting ditemukan di Kota Al-Ula yang telah dihuni sampai 1970, yang merupakan sebuah percontohan Kota Islam yang dikenali kembali pada abad ke-11 Masehi. Khuraibah merupakan sebuah situs Kerajaan Lihyanite, yang terdapat sejumlah besar makam. Ditemukan pula, Ikmah yang merupakan sebuah sungai (wadi) pada batunya memuat prasasti Lihyanite dan Minea.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..

Sisi Lain dari Shalat

25 Februari 2009

by Toto Tasmara

Shalat memang bukan hanya sekadar kewajiban dan perlambang pengabdian, tetapi merupakan kebutuhan hidup, the fundamental needs. Walau begitu, cobalah simak dengan kepala dingin, niscaya kita akan mendapatkan begitu banyak simbol-simbol hikmah yang terkandung di dalam irama dan gerak ritmis orang yang melakukan shalat. Qiyam (berdiri), rukuk (merunduk), sujud, dan kemudian salaam, semuanya menunjukkan suatu simbol dari life cycling, daur kehidupan yang dinamis.

Seakan-akan dilambangkan kepada kita, ''Hai Tuan, tak selamanya Engkau itu berdiri tegak, tak selamanya engkau muda, tak selamanya engkau berjaya. Sebentar lagi Engkau harus rukuk, mulai menua, perjalanan karirmu sebentar lagi memasuki masa persiapan pensiun, dan tentu saja harus sujud, lambang kelemahan, keuzuran, penghujung sebuah perjalanan kehidupan. Dan akhirnya, mau tidak mau, Tuan harus mengakhiri perjalanan pendek kehidupan itu sendiri.''

Semua itu seakan menggedor hati kita bersama, bahwa kalau menyembah Tuhan saja harus dengan gerak, apalagi hidup seorang muslim -- dalam kondisi dan situasi apapun -- harus menunjukkan gerak, memantulkan dinamika hidup. Mengaku iman saja tidaklah cukup, tanpa dimanifestasikan dalam bentuk dinamika amal saleh. Berzikir tok tak mumpuni tanpa diikuti dengan nalar pikir menguak keajaiban hikmah Ilahiyah, dan diterjemahkan dalam gerak prestasi.

Dari perlambang ini, tampaklah dengan gamblang bahwa setiap pribadi muslim -- tua muda, pria atau wanita -- adalah tipikal manusia yang gelisah, yang bergerak dan terus melaju, tak mau diam, selalu saja ingin berbuat sesuatu yang positif. Gerak yang dihayati dengan keyakinan dan tanggung jawab moral adalah suatu aksioma Ilahiyah yang akan menyingkirkan segala keterbelakangan dan kemunkaran. Allah berfirman: ''Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dirimu dari perbuatan negatif dan sikap yang munkar.''

Maka, seharusnya dengan gerak shalat, akan tergetarlah jiwa kita untuk tampil menjadi seorang yang selalu ingin mempunyai arti menggubah dunia dengan prestasi menebar ikan dengan cinta Ilahi. Dalam kegelisahannya mencari makna hidup, dalam gonjang-ganjingnya tantangan zaman, seorang muslim yang menghayati shalatnya itu, dia merasakan dirinya tenteram, sebagaimana Allah berfirman: ''Tegakkanlah gerak shalat itu, untuk mengingat-Ku.''

Jadi, seorang muslim itu adalah tipikal manusia yang gelisah, ingin menjadikan dirinya penuh arti. Tetapi dalam kegelisahannya itu tersimpan keyakinan yang sejuk damai, jiwa mutmainah yang maha dahsyat sebagai sumber enerji yang menggelegak. Bukan sebaliknya, kelihatannya tenteram sejuk dan damai, tetapi dibalik itu semua tersimpan jiwa yang meronta, gelisah dan penuh kemunafikan, damai tapi gersang yang kalau terus dibiarkan bisa terkena TBC. Inilah salah satu makna dari simbolik gerakan shalat yang mempunyai jutaan makna dan mutiara hikmah yang maha kaya.

sumber: http://republika.co.id/

Baca Selengkapnya..